Wawancara dengan Pengusaha yang juga Politikus.

Author: Jaka Reska Firdaus // Category:
Nama: Jaka Reska Firdaus
Npm : 23110705
Kelas : 1KB02
Tema Wawancara : Perpaduan Apik antara Bisnis dan Politik

H. Zulkifli Hasan SE. MM. (lahir di Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1962; umur 48 tahun) adalah politikus yang menjabat Menteri Kehutanan Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal PAN periode 2005 - 2010.
Cita-cita awalnya adalah menjadi seorang doketr. Namun, sukses sebagai pengusaha dan politisi tak membuatnya kecewa karena tak bisa menjadi seorang dokter. Ia yakin bahwa politik dan bisnis bukanlah sesuatu yang bertolak belakang. Putera Lampung ini pun mantap untuk menekuni keduanya. Dengan keyakinan itu, karir politiknya menjadi semakin berkilau.



Dinamis, selalu bersemangat dan optimistik adalah kesan yang didapat ketika bertemu dengan pengusaha yang sukses di bidang alat-alat elektronik, peralatan rumah tangga Panacook dan biro perjalanan Hudaya Safari. Pria kelahiran Pekon Pisang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, 17 Mei 1962 ini mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, lalu melanjutkan S2 jurusan Keuangan Internasional di Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta.



Kongres II Partai Amanat Nasional memilih Zulkifli sebagai Sekretaris Jenderal DPP PAN periode 2005-2010. Konsistensinya pada daerah pemilihan Lampung-1 memberikan kepercayaan padanya untuk duduk sebagai anggota DPR, bahkan menjadi ketua fraksi DPR RI Komisi VI bidang perdagangan, perindustrian, koperasi dan BUMN.



Pemilik P.T Panamas Mitra Inti Lestari, P.T Batin Eka Perkasa, dan P.T Sarana Bina Insani ini mengelola sekitar 1000 karyawan. Perpaduan jiwa enterpreneur dengan keahliannya dalam bidang manajemen membuat pria yang menjaga kebugaran tubuhnya dengan berolah raga jogging dan minum madu ini memiliki kemampuan yang berbeda jika dibandingkan dengan politisi lainnya.



Ia juga memberi paradigma baru dalam mengembangkan partai politik. Ketua Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini yakin bahwa kesejahteraan ekonomi bagi para kader PAN adalah faktor yang tak kalah signifikan. Pria yang menikah dengan Soraya dan dikaruniai empat anak, yakni Futri Zulya Savitri, Zita Anjani, Ray Zulham Farras Nugraha, dan Muhammad Rafi Haikal ini menerima Nidya Swasti Budiarti untuk wawancara pada hari Jumat, tanggal 16 November 2007, di rumah pribadinya, Kompleks Cipinang Indah, Jakarta Timur.



Saya: Anda adalah putera Lampung, bagaimana perjalanan Anda hingga bisa sampai dan menempuh pendidikan serta menjadi orang yang sukses di Jakarta?



Beliau: Awalnya saya sekolah di sebuah desa di pedalaman Lampung, lalu saya pindah SMA di kota Lampung, di sekolah itu cuma saya yang berasal dari desa. Saya nggak suka sekolah di sana. Dua minggu kemudian saya kabur ke Jakarta. Ayah saya tidak tahu kalau saya ke Jakarta, saya cuma dikasih uang sama Ibu buat ongkos ke Jakarta. Di Jakarta, saya sekolah di SMA Negeri 53, Jakarta Timur.



Nggak lama, Ayah saya tahu kalau saya pindah ke Jakarta. Dia sangat marah, tetapi keinginan saya untuk sekolah di Jakarta sangat besar. Akhirnya ia mengijinkan saya untuk sekolah di Jakarta dengan syarat saya harus menjadi juara umum di sekolah. Hal tersebut dapat saya buktikan dengan menjadi juara umum tiga tahun berturut-turut. Sampai akhirnya Ayah setuju dan merestui saya untuk sekolah di Jakarta.



Setelah lulus kuliah, saya mengikuti seleksi Capeg (calon pegawai negeri). Dari ribuan orang yang mengikuti tes, saya salah satu orang yang lulus. Dua minggu setelah bekerja, saya memutuskan untuk berhenti. Saya dibilang ‘gila’ oleh teman-teman saya karena melepas pekerjaan itu. Di saat banyak orang menginginkan pekerjaan itu, saya malah melepasnya. Gaji yang saya terima dari pekerjaan itu hanya Rp 30000, sedangkan cita-cita saya ingin sekali punya mobil VW Kodok. Saya mikir, kalau gaji saya cuma Rp 30000 kapan saya bisa beli mobil itu. Akhirnya saya coba-coba untuk berdagang peralatan rumah tangga.



Awalnya saya kerjasama dengan teman saya. Kita sama-sama jualan peralatan rumah tangga. Dari berdagang itu, setiap barangnya saya dapat untung Rp 30000 dan sehari saya bisa menjual sekitar tiga barang. Berarti setiap hari saya bisa punya uang Rp 90000. Jumlahnya sama dengan gaji tiga bulan saya kerja di tempat sebelumnya. Waktu itu harga motor masih Rp 200000. Dalam waktu sebulan saya sudah bisa beli motor.



Saya merasa inilah pekerjaan yang saya cari selama ini. Ya, teruslah saya belajar berdagang. Akhirnya saya buka counter-counter gitu. Saya pun kuliah sambil dagang. Dari dagang saya dapat kepercayaan dari orang, lama-lama dagangannya tambah maju, tambah banyak, lama-lama bikin P.T, dan setelah berkembang bikin pabrik. Berkembang lagi dan sekarang ada BPR-nya (Bank Perkreditan Rakyat).



Saya: Anda memulai bisnis dari nol, bagaimana dengan modal?



Beliau: Saya berusaha mencari kepercayaan dari orang. Ada kenalan dalam berdagang dan kita cocok. Maka kita jalan bersama-sama.



Saya: Dari semua perusahaan yang Anda miliki, mana yang memiliki keuntungan paling besar dan berapa jumlah keuntungan rata-rata pertahun?



Beliau: Perusahaan trading yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik, yaitu P.T Batin Eka Perkasa. Kita bisa menjual sekitar 12000 unit setiap tahunnya. Keuntungannya sekitar delapan belas miliar.



Saya: Dan mana perusahaan yang memiliki keuntungan paling kecil serta berapa jumlah keuntungan rata-rata pertahun?



Beliau: Yang kecil itu BPR. Keuntungannya sekitar lima miliar per tahun.



saya: Mengapa memilih usaha tersebut?



Beliau: Saya pilih dagang karena contoh nabi. Nabi mengatakan, “masuklah kamu ke pasar”. Jadi, kita ikuti sunah rasul, berdagang dan berniaga. Nah, itu harusnya dicontoh sebagai suri tauladan. Dan itu yang jadi kelemahan bangsa kita. Orang takut berdagang, maunya jadi pegawai saja. Kalau saya nggak mau. Saya berhenti jadi pegawai, saya berdagang, saya mengikuti sunah rasul.



Saya: Apa andil perusahaan Anda bagi lingkungan sosial?



Beliau: Saya percaya penuh, makin banyak saya membantu, makin banyak sedekah, makin banyak infak, makin benar bayar zakat, usaha itu akan tambah maju. Dulu waktu masih saya yang pegang, saya zakat terus. Saya royal untuk itu. Pokoknya asal ada sumbangan, saya sumbang terus, usahanya tambah maju.



Sekarang saya lagi marah sama yang mengelola kantor, karena malas nyumbang. Omzetnya tambah turun, bukan tambah banyak. Jadi memang harus, bantuan yang bersifat sosial itu kan wajib. Infak, sedekah dan membantu lingkungan sekitar itu kan wajib. Itu bukan mengurangi keuntungan tapi jadi makin maju. Saya sudah praktekkan sejak lama. Saya percaya, semakin banyak memberi, semakin banyak menerima.



Saya: Bagaimana dengan kewajiban membayar pajak?



Beliau: Ya harus bayar dong. Itu kewajiban kita sebagai warga negara, harus taat membayar pajak. Karena itu untuk pembangunan.



Saya: Bagaimana dengan kesejahteraan karyawan Anda?



Beliau: Ya paling tidak harus sesuai dengan ketentuan pemerintah. Kalau di kantor saya itu, saya memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) sampai tiga kali gaji. Kalau orang-orang kan satu kali, saya tiga bulan gaji. Nah, itu kan salah satu contoh saja.



Saya: Anda melakukan ekspor ke Middleast dan Amerika. Bagaimana dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap usaha Anda?



Beliau: Masih stabil tapi agak turun sedikitlah omzetnya.



Saya: Pengalaman menarik Anda dalam menekuni dunia bisnis?



Beliau: Ya kalau dunia bisnis itu bisa up and down. Saya pernah juga jatuh, bangkrut bahkan rugi. Karena ditipu orang yang nggak bayar. Waktu itu semua agen-agen nggak bayar. Akhirnya saya dulu defisit, rugi.



Walaupun berat, tapi saya yakin kalau kita tidak menipu tetapi kalau kita yang ditipu, Allah akan membalas lebih banyak. Saya tetap kerja keras. Berat sekali saat itu. Mobil habis, semua habis, saya jual semualah. Saya utang untuk membayar utang. Sampai akhirnya orang percaya lagi sama saya. Dan betul, sekarang hasilnya lebih banyak daripada sebelum saya dibohongi. Jadi, kalau Anda usaha, jatuh biasa-biasa saja. Jangan patah semangat!



Saya: Apa yang menyebabkan Anda masuk ke dunia politik?



Setelah reformasi, memang saya tertarik lah. Sebelum ada reformasi dan belum banyak partai politik, saya tidak pernah ikut-ikut. Karena orang beranggapan waktu jaman dulu, berpolitik itu KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Karena itu saya nggak ikut, dan memilih berbisnis saja.



Tapi setelah reformasi itu ada pak Amien, Hatta, dll. Terutama pak Amien, sebagai tokoh Muhammadiyah. Saya kan orang Muhammadiyah, dan pak Amien adalah orang yang saya kagumi karena dia bersih, tokoh reformasi, ketua Muhammadiyah, dan ia memang ikhlas. Jadi, ya saya bergabung ke situ.



Saya: Setelah Anda terjun ke dunia politik, bagaimana dengan perusahaan-perusahaan Anda?



Beliau: Untuk perusahaan-perusahaan saya seperti P.T Panamas Mitra Inti Lestari dan P.T Batin Eka Perkasa, saya berikan pengelolaannya kepada adik-adik saya. Saya tinggal menunggu laporan perkembangannya saja. Untuk usaha biro perjalanan, P.T Sarana Bina Insani, saya hibahkan kepada Dewan Dakwah untuk dikelola.



Saya: Apa kiatnya sehingga Anda bisa sukses di dunia bisnis dan politik?



Beliau: Politik maupun dagang itu, saya kira sama. Jujur itu harus kita pegang, kemudian integritas karakter. Nah, yang utama itu kejujuran. Orang dalam berbisnis itu, ucapan saja cukup. Jangan sampai, sudah perjanjian notaris tapi tidak diakui. Omongan itu sudah cukup dan itu harus bisa dipegang. A ya a, senin ya senin. Nah, begitu juga di politik. Itu integritas karakter. Dalam Islam itu adalah amanah. Itu saja yang kita pegang.



Saya: Apa alasan yang mendasari Anda membangun Forum Bisnis Sejahtera Anggotaku dalam partai PAN?



Beliau: Partai politik itu kan seolah-olah ada gap (jarak) dengan masyarakat. Parpol itu seolah-olah lain, rakyat juga lain. Nah, PAN itu sebagai partai politik yang modern mencoba agar partai politik itu tidak jauh dengan masyarakat dan ada kontribusi yang positif, yang fakta nyata. Kalau nanti main ke kantor PAN itu ada restoran, ada warung, ada puskesmasnya, ada tempat refleksi, ada mini market-nya.



Jadi, tidak asing dan tidak sendiri. Di PAN itu lengkap, bahkan sebentar lagi akan ada radio. Nah, kita bikin forum bisnis itu untuk membangun jaringan bisnis agar ada pengusaha kecil dan pengusaha menengah membuka jaringan baik nasional maupun internasional. Itu yang pertama. Dan yang kedua, untuk memberi pelatihan-pelatihan enterpreneur, bahwa kita tidak menjadi pegawai saja. Kita ikuti ajaran rasul, itu yang utama. Forum bisnis itu tidak hanya PAN, tetapi siapa saja bisa bergabung. Dari NU, dari PDI-P, Muhammadiyah, Katolik, Hindu, Budha, pokoknya siapa saja.



Saya: Dana yang digunakan untuk membangun fasilitas yang ada di PAN, didapatkan darimana?



Beliau: Dari PAN, urunan (menyumbang). Dari eksekutif, dari legislatif, dari kader-kader PAN yang menyumbang.



Saya: Apa komentar dan saran Anda jika banyak kader-kader PAN yang ingin menjadi seorang pebisnis seperti Anda?



Beliau: Ya bagus. Justru sekarang di PAN itu, kader tidak hanya legislatif. Jadi, tidak hanya menjadi DPR. DPR kan terbatas, dia masuk PAN bisa belajar enterpreneur, bisa belajar wiraswasta, bisa membangun jaringan bisnis dan itu yang paling besar. Jadi masuk partai itu tidak hanya politik dan jadi DPR.



Saya: Anda tergabung dalam komisi VI di DPR yang bergerak di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan BUMN. Hal-hal apa yang Anda terapkan dari pendidikan Anda di bidang ekonomi dalam kedudukan Anda di komisi VI DPR tersebut?



Beliau: Di komisi VI, karena perdagangan maka saya memperjuangkan keberpihakan kepada sektor usaha kecil. Saya memerangi hypermarket-hypermarket yang berdiri di tengah-tengah mereka. Itu menggulung toko-toko usaha kecil dan pasar-pasar tradisional. Ini yang masih belum diperhatikan oleh pemerintah di bidang perdagangan. Ini kita lawan terus tapi belum berhasil karena suara PAN di DPR masih kecil.



Nah, untuk perindustrian kita mau berpihak kepada rakyat, oleh karena itu kita mau semua hasil industri dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, sesuai dengan UUD pasal 33. Saya menentang keras, bahkan akan walk out nanti kalau UU mineral dan batubara pertambangan itu boleh dimiliki asing semua. Lah, nanti kita bagaimana? Nah, ini kita lawan. Tapi kadang-kadang kan PAN sendiri. Masih dapat lima kursi untuk setiap komisi, jadi kalau voting kita sering kalah. Ini kita lawan sekarang.



Kemudian BUMN, kita minta agar mereka efisien dan jangan sampai menjadi sapi perah saja. Tetapi memang tidak mudah karena budaya kelakuan yang telah begitu lama korup, birokrasi yang korup itu memang tidak mudah untuk memperbaikinya. Insya Allah, kalau PAN yang memimpin itu bisa kita berantas.


Saya: Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Ir. M. Sulistio Ramli, MBA, Phd., mengatakan bahwa Anda memiliki kemampuan leadership yang sangat menonjol. Sebenarnya apa yang Anda terapkan sebagai seorang pemimpin?



Beliau: Lah, pemimpin itu sederhana. Ya, cuma amanah, fathonah, siddiq, jujur, memiliki integritas, memiliki karakter. Itu saja yang kita pegang. Dan juga equal. Jadi, tidak ada satu yang lebih hebat. Jadi, equal sama prinsipnya. Mana yang hebat, nanti mereka akan kompetisi. Mana yang bagus maka dialah yang tampil. Jadi, saya bisa pertanggungjawabkan kepada yang lain.



Saya: Apa yang Anda rasakan setelah mendapat Anugerah Kadarman 2007 untuk kategori Strategic Change Management dalam bidang Leadership dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM?



Beliau: Ya, saya rasa senang dan bangga kepada kader-kader PAN. Karena membuat itu tidak mudah. Saya menghargai dan menghormati pak Amien sebagai ketua umum karena tanpa mereka memberi peluang, itu akan susah. Nah, saya itu bersyukur betul atas dukungannya pak Amien, mas Sutrisno Bachir dan kader-kader lainnya. Saya salut dengan kader-kader PAN baik itu DPP maupun DPD karena mereka mau berkompetisi.



Saya: Saat ini istri Anda mulai terjun ke dunia bisnis. Apakah Anda mempengaruhinya untuk itu?



Beliau: Iya. Ya, terus siapa lagi? Sekarang mulai buka bisnis Tator coffee shop di Senayan City, dan nanti akan buka restoran Waroeng Podjok di Sudirman Palace. Kadang dia juga suka bisnis jual beli rumah. Ya, dia sudah mulai-mulai rajin. Pokoknya, istri saya nggak mau makan uang DPR. Dia mau uang DPR semuanya disumbangkan saja. Dia mau makan dengan uang hasil usaha saja.



Saya: Apakah Anda mendidik anak-anak Anda untuk menjadi pengusaha seperti Anda? Atau bahkan untuk meneruskan perusahaan-perusahaan Anda?



Beliau: Iya, harus kita ajarin. Anak yang tertua, Futri, kan sekolahnya di SBM ITB (Sekolah Bisnis Manajemen). Nanti setelah lulus, akan saya ajari apakah buka restoran atau apa yang dia mau lah. Pokoknya harus saya ajarkan. Saya mengajarkan anak saya agar tidak tergantung. Mereka harus merdeka hidupnya. Kalau berdagang itu merdeka, kita justru menyerap tenaga kerja.



Saya: Siapa yang mendukung dan menjadi motivator Anda untuk menjadi orang yang sukses seperti sekarang?



Beliau: Istri. Soraya itu mendukung terus. Dia yang membimbing anak-anak saat saya jarang pulang. Kerja politik itu kan kadang pulangnya nggak karuan. Kerjanya nggak ada waktunya dan terus-menerus. Kadang-kadang susah ketemu. Nah, karena istri itu sepaham dan mendukung suaminya. Saya rasa itu luar biasa. Dan tentu anak-anak juga. Kalau anak-anaknya nggak belajar, Bapaknya pusing gimana? Tapi kalau anaknya belajar, nurut, rajin sholat, itu kan bentuk dukungan juga.



Saya: Apa saran Anda bagi para pengusaha yang baru memulai usahanya untuk menjadi sukses seperti Anda?



Beliau: Belajar usaha itu jangan dibuat sulit. Kalau mau dagang, langsung saja. Jangan takut, kayak kita naik sepeda saja. Nanti mungkin jatuh, lecet kakinya. Ya, nggak apa-apa, belajar lagi. Nanti mungkin jatuh lagi, tapi terus saja. Lama-lama nanti akan pintar.



Jangan patah semangat dan kuncinya itu kerja keras dan jujur. Nah, kalau dagang jujur itu berlaku di seluruh dunia. Kita akan dipercaya oleh orang asing juga. Modal uang itu bukan segala-galanya. Dulu saya nggak punya uang. Yang penting ada kemauan, ada kerja keras dan jujur.



Saya: Anda lebih suka dikenal sebagai seorang pengusaha atau seorang politisi?



Beliau: Ya, lebih senang dikenalnya sebagai Zulkifli Hasan saja. Orang hidup itu pengen dilihat jejak-jejaknya, bukan politisinya dan bukan pedagangnya. Yang dilihat itu, dia ngapain aja sih? Jejak-jejak itu adalah jejak yang baik. Kalau orang meninggal itu ada jejak-jejak positif yang baik. Nah, itulah yang menjadi kebanggaan. Apakah nanti sebagai pengusaha atau sebagai politisi.



Nah, kalau sebagai pengusaha, ada yang dikenang orang atau pernah membantu orang. Bukan pengusahanya yang dikenang tapi apa yang telah kita lakukan. Nah, di politik juga gitu. Apa yang telah diperjuangkan untuk bangsa dan negara ini. Hal-hal tersebut bukan menjadi kebanggan, tetapi menjadi sebuah kebahagiaan bagi saya.

Saya: Adakah keinginan Anda yang belum tercapai?



Beliau: Ya, kalau mengikuti keinginan tidak ada habisnya. Orang akan berhenti cita-cita dan kerja keras itu setelah akhir hayat. Perjuangan itu tidak ada hentinya. Banyak yang belum bisa saya lakukan. Jadi, kalau soal kepuasan memang saya belum puas. Karena belum terjadi perubahan yang signifikan, apalagi di dunia politik, reformasi ekonomi juga belum, kita belum jadi tuan rumah di negara sendiri.



Politik dan bangsa kita masih sangat tergantung kepada asing. Masih banyak orang-orang kita yang tidak bisa bekerja di dalam negeri, bahkan jadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di negeri orang. Kata bung Karno itu, kita akan menjadi budak dan bangsa budak. Sekarang bukan itu, bahkan untuk menjadi budak saja susah, ada yang harus ke Arab.



Jadi budak di negara sendiri saja sudah susah. Nah, jadi masih banyak sekali yang harus kita lakukan. Jadi, untuk para generasi muda, ayo perhatikan banyak hal penting. Lihatlah bangsa dan negeramu! Jangan bermain saja dan bersenang-senang saja. Senang-senang boleh, tapi ingat, tanggung jawab menunggu kita.



Saya: Tentang generasi muda yang saat ini banyak di antara mereka yang sekolah atau melanjutkan pendidikan di luar negeri, bahkan mereka bekerja dan membangun negera orang tanpa memedulikan bangsanya. Bagaimana komentar Anda?



Beliau: Sebetulnya orang Indonesia itu hebat-hebat. Buktinya, orang Indonesia di Arab itu maju, ada yang bisa dagang, bisa kerja. Artinya, lingkungan kita. Oleh karena itu, kita akan memperjuangkan keberpihakan kepada nasional, kepentingan nasional, pengusaha nasional, rakyat sendiri. Ekonomi itu tidak asal tumbuh, nanti asing semua masuk, kita jadi penonton, dan orang kita jadi buruh-buruh di luar negeri.



Nah, kita maunya itu ada keterlibatan. Ini yang menjadi kerisauan, agar ekonomi pancasila itu ada peran masyarakatnya yang ikut terlibat. Jangan nanti perkebunan sawit, tapi rakyat sekitarnya mau beli sawit saja susah, karena dimiliki asing. Nah, oleh karena itu generasi muda ini harus pintar-pintar menyaring budaya seperti apa yang harus dicerna dan budaya seperti apa yang harus dibuang.

Saya = Pewancara
Beliau = Bpk. H. Zulkifli Hasan SE. MM

17 Hal yang harus diingat

Author: Jaka Reska Firdaus // Category:

1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.

2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: "saya pasti tdk mampu", "saya tdk bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: "saya bisa, pasti ada jalan keluarnya" dan lain lain.
3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita baik - baik. Jangan pikir yang jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).

4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.

5. Orang yg sukses 85% ditentukan dari sikap/prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangat penting.

6. Segala sesuatu berubah (anicca). Kita tdk perlu susah. Misalnya : sekarang susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tdk senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga.

7. Hukum karma, berarti berbuat baik akan mendapat hasil baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingat!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jgn melakukan kejahatan. Dan jgn berharap mendapat balasan dari perbuatan baik kita!!!

8. Kesehatan asalah paling nomor satu (berhaga). Jaga kesehatan kita dengan olahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan.

9. Hidup ini penuh dengan masalah/persoalan/penderitaan. Jadi kita sdh tahu TIDAK MUNGKIN SELALU LANCAR/TENANG. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap manusia.

10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku buku yang dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang.

11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek
oleh orang yg mendengarkannya.

12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita HARUS TAHU DIRI/JANGAN TERPENGARUH LINGKUNGAN. Lebih baik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar.

13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan
budi orang2 yang telah membantu kita.

14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!\

15. JANGAN MEMPERTENTANGKAN (MEMPERDEBATKAN) hal hal kecil yang tdk berguna
dengan siapapun juga.

16. Kunci sukses dlm hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa/sembahyang, banyak berbuat baik serta tdk blh berputus asa.

17. Jangan Menilai orang dari Harta(kekayaan), penampilan ataupun kondisi
fisik. Semua orang itu SAMA!!!

Perbedaan antara Cinta, Suka, dan Sayang

Author: Jaka Reska Firdaus // Category:

Dihadapan orang yang kau cintai,
Musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Dihadapan orang yang kau sukai,
Musim dingin tetap saja musim dingin,hanya suasananya lebih undah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai
Jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat
Dihadapan orang yang kau sukai,
Kau hanya merasa senang dan gembira saja.

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai,
Matamu berkaca-kaca
Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai,
Engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
Kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Dihadapan orang yang kau sukai
Kata-kata hanya keluar dari pikiran saja.

Jika orang yang kau cintai menangis,engkaupun akan ikut menangis disisinya
Jika orang yang kau sukai menangis,engkau hanya menghibur saja.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata sedangkan rasa suka dimulai dari telinga.
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,cukup dengan menutup telingga,
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai,cinta itu
berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu
yang cukup lama.
"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta… ada perasaan yang lebih mendalam,yaitu
rasa sayang…rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.Rasa yang tidak mudah
berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.Mau
menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.Cinta ingin memiliki,tetapi
sayang hanya ingin melihat orang yang disayanginya bahagia….walaupun harus
kehilangan.

Untuk seseorang yang sedang jatuh cinta….......

Harapan dan tokoh Inspirasi saya.

Author: Jaka Reska Firdaus // Category:

Nama : Jaka Reska Firdaus
NPM : 23110705
Kelas : 1KB02
Tugas : IBD tentang Sebuah Harapan

Harapan...
kata ini kadang atau sering muncul di dalam benak kita, apa itu harapan, seperti apa harapan itu dan bagaimana mencapai harapan yang kita inginkan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Reska yang hanya mampu membeli Honda revo, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli CBR 250 cc. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Tunge mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Tunge memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Dalam membicarakan Harapan itu sendiri, tidak lepas dari istilah, Keyakinan, dan Kepercayaan seperti contoh berikut ini :

Setelah, semua orang desa memutuskan untuk berdoa untuk hujan. Pada hari doa,
semua orang berkumpul tetapi hanya satu anak laki-laki datang dengan payung, itu
Keyakinan.

TRUST
Trust harus seperti rasa bayi satu tahun. Bila Anda melempar dia
di udara, dia tertawa ... karena dia tahu Anda akan menangkap dia; itu Trust.

dan saya sendiri pun yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas swasta Ternama di Indosesia pun mempunyai harapan.
Harapan yang ingin saya wujudkan itu adalah mendirikan suatu yayasan Pendidikan yang Insya Allah bisa membantu meningkatkan mutu pendidikan nasional, terutama untuk masyarakat kecil dan kurang mampu, dan memberikan biaya pendidikan gratis dan beasiswa bagi siswa-siswi yang berprestasi, dan tidak hanya itu saya juga ingin mendirikan Perpustakaan kecil untuk masyarakat-masyarakat yang kurang mampu untuk membeli sebuah buku, dan bisa dijadikan hobby atau kegiatan yang bermanfaat daripada bermain pada anak-anak semestinya.
Semoga Harapan dan Cita-cita saya ini dapat terwujudkan. Amiiiinnnn !!!

dan tidak lepas itu semua saya pun punya tokoh inspirasi saya dalam mewujudkan Harapan-harapan saya
Beliau adalah tokoh Pahlawan Nasional dan Pendiri Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan.
(lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 – meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.
Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad DarwisPada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad Dahlan.
Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:
1. KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat;
2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam;
3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; dan
4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.
Film
Artikel utama: Sang Pencerah

Kisah hidup dan perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadyah diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Pencerah. Tidak hanya menceritakan tentang sejarah kisah Ahmad Dahlan, film ini juga bercerita tentang perjuangan dan semangat patriotisme anak muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya yang dianggap bertentangan dengan pemahaman agama dan budaya pada masa itu, dengan latar belakang suasana Kebangkitan Nasional.

Jangan pernah menyesali satu hari dalam kehidupan Anda.
Hari baik memberikan kebahagiaan
hari buruk memberikan pengalaman
Keduanya sangat penting untuk kehidupan

JAGA SELALU PERCAYA DIRI ANDA
MEMILIKI BEBERAPA KEPERCAYAAN DI LAIN
dan PERNAH KEHILANGAN HARAPAN!